oleh

Aktivitas Blasting dan Pagar Beton SMBR Diduga jadi ‘Biang Kerok’ Kerusakan Lingkungan di Pusar

Joni Iskandar, pemilik rumah yang terdampak.

“Awalnya siring jebol. Kemudian makin besar dan imbasnya ke rumah saya. Rumah saya retak semua saat ini. Kalau rumah saya roboh, rumah terdekat juga kena dampaknya,” beber Joni seraya menyebut rumah terdekat dimaksud yakni rumah adiknya dan mamaknya.

Apakah ini efek blasting (peledakan) dari kegiatan pertambangan SMBR? Joni agak hati-hati menjawab hal tersebut. Namun, dirinya mengakui jikalau ledakan dari aktivitas tambang tersebut berefek. Apalagi rumahnya memang berdekatan dengan dinding pembatas areal SMBR.  

“Aktivitas peledakan tambang selalu terdengar, karena jarak kami sangat dekat. Kalau mau tahu datanglah kira kira jam 12 siang ke daerah sini. Getarannya lumayan. Sebab lokasi kami ini di bibir pertambangan. Ini patok semennya,” ujar Joni sembari menunjuk pembatas.

Baca Juga :  Tingkatkan Kompetensi Digital Warga Ring 1, SMBR Gandeng Palcomtech Baturaja

Sebetulnya, yang dialami warga Pusar merupakan bencana ‘bom waktu’ yang sewaktu-waktu bisa  meledak kapan saja. Sebab, lubang-lubang serta keretakan rumah warga tersebut, hanya sebagian kecil dampak buruk lingkungan yang dirasakan masyarakat.

Komentar