
“Tolonglah, di titik-titik tertentu buka pagar beton SMBR yang menghalangi laju air. Karena banjir yang kami alami, selain oleh faktor alam, juga diakibatkan kegiatan SMBR ini,” tandasnya.
Sementara itu, pihak SMBR sendiri berkelit jika aktivitas blasting pertambangan membawa dampak yang tak baik bagi lingkungan sekitarnya.
“Ini kan sudah ada kajian teknisnya, dan sebenarnya yang terjadi ini tidak ada sangkut pautnya dengan aktivitas di pertambangan. Ini imbas dari peristiwa banjir kemarin,” kata Hari Liandu, Corporate Secretary (sekretaris perusahaan) SMBR, dibincangi di lokasi siang tadi.
Lalu kenapa SMBR bergerak memperbaiki kerusakan yang terjadi itu, jika bukan dampak blasting? Menurut Hari, ini hanya bentuk kepedulian SMBR terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Material sudah kita siapkan dan sudah mau kita eksekusi. Namun memang kemarin ada beberapa proses yang harus kita laksanakan di Perusahaan. Walaupun sifatnya bantuan, inikan harus tetap aman dan sesuai prosedur yang ada. Jadi dari BOD juga mengapresiasi gerak cepat akibat gejala alam ini. Dan berkomitmen untuk tetap membantu masyarakat,” katanya.
Komentar