Dalam arti kata, nanti pihak Kelurahan akan mengakomodir pengangkutan sampah dari rumah tangga menggunakan motor atau mobil lalu diangkut ke Depo Transfer, selanjunya DLH akan mengangkut itu ke TPA.
“Hal ini tentunya lebih efektif karena mobil tidak berkeliling mengambil sampah, tetapi menjadi tanggung jawab dari wilayah masing-masing misalnya kelurahan atau desa. Dengan pola seperti ini juga retribusinya lebih efektif untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Anggaran Daerah),” ungkapnya.
Sambung Brigmand, pihaknya juga membebaskan penganggkutan sampah dari rumah tangga menggunakan pihak ketiga, asalkan pihak ketiga bisa membayarkan langsung iuran tersebut kerekening yang telah disepakati sehingga meminimalisir kebocoran.
“Selama untuk meningkatkan PAD retrebusi sampah, pihak DLH OKU hanya menerima pembayaran iuran menggandeng melalui PDAM, sementara kenyataan dilapangan itu kurang efektif,” imbuhnya.
Bringmand sendiri mengaku iuran sampah yang resmi ditetapkan pihaknya sebesar lima belas ribu. DLH juga menghimbau, masyarakat untuk taat membuang sampah dan jangan membuang sampah keluar dari lingkungan apalagi bukan ditempat yang telah dianjurkan.
Komentar