Kabupaten PALI ini menurutnya, masih banyak tertinggal dari sisi infrastruktur.
Jalan-jalan desa di PALI tak pernah benar-benar kering. Lubang menganga disertai genangan lumpur.
Belum lagi jembatan reyot, dan anak-anak yang berjalan kaki puluhan menit untuk menuju sekolah adalah realita yang tak berubah dari tahun ke tahun.
Saking tak bisa menahan kritiknya, Syafiyallah menyebut Asgianto hanya mengenakan topeng pencitraan. Karena sejak awal tidak menunjukkan empati nyata terhadap kondisi rakyat.
“Baru hitungan bulan menjabat, tapi hasrat pada kemewahan sudah tak terbendung. Ini bukan soal mobil, ini soal mentalitas pejabat yang tak tahu prioritas,” tegasnya. (Pan)
Komentar