Untuk legal formalnya sendiri, MTs Sa’idiyah berada dibawah naungan Yayasan Sa’idiyah. “Jadi, dua tahun lalu saya dan keluarga mendirikan satu yayasan bidang Pendidikan Islam dan bidang ekonomi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Lalu kenapa sekolah yang berdiri di lahan seluas setengah hektar ini diberi nama MTs Plus? Romli meyakinkan bahwa akan ada nilai lebih (plus), bagi anak yang disekolahkan disana.
“Ya, ada lebihnya lebih dari yang lain. Pertama, kita usahakan siswa/i disini nanti mampu berbahasa inggris dan arab, walau ini bukan hal baru. Dan itu mudah. Lalu kedua ada program Tahfidz. Paling tidak, tamat dari MTs ini, anak-anak bisa hafal Juz Amma (Juz 30 dalam Alquran),” begitu dia meyakinkan.
Kemudian, soal nama Sa’idiyah, menurut Romli, itu lebih mengarah kepada penghargaan atau penghormatan kepada orangtuanya, yang Bernama Said Ali.
“Jadi dinisbahkan kepada nama. Sekedar menghargai dan mengenang orang tua. Memuliakannya-lah,” imbuh dia.
Lain dari pada, keberadaan sekolah ini diharapkan menjadi cikal bakal atau sarana dakwah amar makruf nahi mungkar. Dan bahkan, dalam prosesnya ia bercita-cita, sekolah itu akan pusat Islam di wilayah tersebut.
Komentar