“Kalau cuma menunggu, bagaimana kita mau bicara ke hal lain. Sementara tidak ada tempat lain kami mengadu, selain ke tempat terhormat ini (DPRD,red),” cetus Hendra.
Pihaknya tidak akan menyalahkan siapapun di dalam ruangan yang mengikuti RDP tersebut. Yang ada, pihaknya akan ikut memberi energi positif untuk perbaikan.
FMPSO dan 12 organisasi di dalamnya, kata Hendra, hanya ingin meminta penjelasan awal hasil dari kerjasama Pemkab OKU dengan BRIN. Sebab kata dia, sampai sekarang masyarakat belum mendapat informasi yang jelas mengenai banjir ini.
Sedangkan setiap terjadi hujan, masyarakat selalu was-was, kalau-kalau bencana banjir dan ekologi ini akan terjadi lagi.
“Kita disini bicara perbaikan, bukan bicara politik. Kalau memang dibuat semacam tim investigasi, kami siap ikut turun untuk melihat siapa yang menzolimi dan bermaksiat diatas sana (hulu). Kalau ada anggaran, satu minggu cukup bagi kami untuk memberi informasi ada apa di hulu, tengah dan hilir sungai ogan,” seloroh Hendra.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kabupaten OKU melalui Kabid Litbang, hanya menjelaskan secara normatif. Dimana pihaknya mengaku sudah menyurati BRIN untuk memberikan bantuan mitigasi banjir. Baik mitigasi jangka pendek, menengah dan jangka Panjang.
Komentar