
Nah, situasi kembali memanas saat Dicky memimpin pembacaan sumpah pelantikan SC.
Bahkan saat itu, sempat kembali terjadi aksi lempar air mineral gelas dari arah belakang ke arah depan.
Inilah yang kemudian kembali menyulut emosi antara panitia dan peserta.
Hingga kemudian terjadi sedikit kontak fisik antara Dicky dan peserta yang protes.
Keributan itu tentu saja mengundang orang-orang di sekitar pendopoan dan beberapa pejabat Pemkab yang sedang rapat di dalam guest house berhamburan keluar untuk melihat apa yang terjadi.
Singkat cerita, ketegangan itu pada akhirnya masih bisa dikendalikan. Dan peserta yang tak lulus diarahkan keluar area pendopoan untuk menghindari keributan.
Kepada portal ini, Novri Helmi selaku Ketua HMI cabang Baturaja, memberikan sedikit pemahaman kepada semua pihak (terkhusus yang melihat insiden tersebut), agar tidak salah kaprah dalam menilai peristiwa yang terjadi di penghujung acara.
Baginya, bahwa keributan dan riak-riak amarah itu adalah sebuah dinamika dalam pengkaderan.
Berhimpun dalam HMI, menurutnya bukan sekedar cawe cawe. Kader HMI ditraining, dilatih sedemikian rupa untuk dicetak menjadi pemimpin.
“Yang disiapkan disini (HMI,red) adalah kader yang kuat dan mumpuni. Dan HMI organisasi kemahasiswaan yang mencetak leader. Tentunya saya dan teman-teman akan berjibaku dengan realitas. Dan seperti inilah realita dalam lingkup kami, dan diluaran sana,” jelas Novri usai acara closing ceremony.
Diketahui, pada saat menyampaikan sambutan Novri sempat mengutip pernyataan dari salah satu senior HMI yang menjadi salah satu pemateri dalam LK2 tersebut, yang bunyinya;
“Kalau mau berdagang, belajarnya ke Tanah Abang saja. Kalau di HMI ini adalah pencetak pemimpin. Makanya, unsur-unsur pemimpin harus ada di kita,” pesannya saat sambutan.
“Jadi lulus atau tidak, jalan kita masih panjang. Tetap berjuang dan berproses. Dan yakinlah ketika serius ber-HMI, maka masa depan akan cerah,” tandas Novri.
Komentar