Artinya pula, tambah Handoko, bahwa dalam proses ini tidak ada lagi yang tertutup dan tidak bisa terlihat. Kecuali ketika orang orang memilih di dalam TPS.
“Dengan adanya tingkatan-tingkatan inilah maka kawan-kawan berpikirlah untuk bekerja. Dan bekerjalah dengan baik. Jangan berpikir yang macam-macam,” ulangnya lagi mengingatkan.
Sementara itu, Ketua KPU OKU Ade Satria Dwi Putra mengatakan, simulasi ini merupakan kali kedua yang dilakukan oleh KPU OKU.
Simulasi yang dilakukan kali ini bertujuan agar dapat dipahami dan dikuasai penyelenggara pemilu, baik saat proses pemungutan maupun penghitungan suara pada 14 Februari nanti.
Simulasi tersebut mengacu pada PKPU Nomor 25 tahun 2023, dan Petunjuk Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara Nomor 66 Tahun 2024.
“Semoga simulasi pelaksanaan pemungutan dan rekapitulasi suara Pemilu 2024 mendatang berjalan lancar dan sukses,” pungkasnya. (Wiwin)
Komentar