Menurutnya, bencana banjir seperti ini sudah lama tidak terjadi. Kalau dulu, sewaktu dirinya masih kecil, banjir memang pernah terjadi. Tapi itu sudah puluhan tahun lalu. Namun sekarang, terjadi lagi.
“Nah, ini apa sebabnya? Mungkin perlu dipelajari dengan baik apa yang terjadi di hulu Sungai. Agar air Sungai ini bisa kita Kelola dengan baik, sehingga tidak terjadi musibah dan bisa bermanfaat,” katanya.
H. M Syarifuddin sendiri mengaku sengaja pulang kampung untuk melihat kondisi rumahnya di Desa Laya Kecamatan Baturaja Barat, pasca diterjang banjir pertama yang terjadi pada 7 Mei 2024 lalu.
“Saya ini pulang sebenarnya ingin melihat kondisi rumah yang kebanjiran waktu itu. Eh.. tahu-tahu kebanjiran lagi,” selorohnya.
Walau demikian, dalam menghadapi banjir kedua ini dirinya dan keluarga di desa sudah lebih waspada tatkala melihat kondisi air sudah naik ke seberang jalan.
“Kita bersiap-siap menaikkan barang-barang ke lantai atas. Walau tidak tinggi dengan banjir sebelumnya, tapi kalau banjir masuk ke rumah kerjaannya sama saja. Rumah jadi kotor, perabot harus diangkat. Dan saudara-saudara saya di kampung ini kena banjir juga,” pungkasnya. (win)
Komentar