Ustadz Maruansyah menyadari, bahwa jumlah santri yang mendaftar dirasa minim. Karena salah satu penyebabnya, menurut dia, imbas dari isu tak sedap yang menerpa dirinya selaku pimpinan Pondok, yang terjadi beberapa waktu lalu.
‘Ujian’ yang dialaminya kala itu cukup berat. Dimana fitnah yang dihembuskan sangat kencang, sampai-sampai menggoyangkan kredibiltas dirinya dan juga Ponpes yang dipimpinnya.
Adapun tuduhan yang dilempar kepadanya merupakan soalan sangat serius. Yakni menyangkut perbuatan tak senonoh alias cabul pada santrinya. Padahal, peristiwa itu tidak benar dan itupun sesungguhnya sudah selesai di tingkat internal.
Baca berita berkaitan disini https://harianrakyat.co.id/dirongrong-fitnah-terus-terusan-ustadz-pengasuh-ponpes-di-baturaja-meradang/
Alhasil, serangan fitnah bertubi-tubi yang sengaja disebarkan oknum/ pihak yang dibaluti rasa benci lantaran tak puas atas tudingan tak terbukti, itu masih terasa sampai sekarang.
“Sedikit banyak pengaruh. Karena, masalah itu masih ‘digoreng’ oknum/ pihak tertentu. Ada beberapa santri yang sudah daftar bahkan sudah bayar. Tapi wali santrinya didatangi oleh oknum door to door. Ditakut-takuti, supaya tidak mondok disini,” sesal Maruansyah didampingi Syubransa, Kepala Madrasah Diniyah.
Komentar