Jadi kata Ando, orang tidak berpengalaman (YPN) itulah, yang sembilan (9) unit ambulansnya sudah tersebar di kabupaten OKU.
Orang yang disebut tidak berpengalaman inilah, yang mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat di bidang pendidikan.
“Haikal ini tahu tidak jalan rusak di Lengkiti? Tahu tidak jalan berlubang bertebaran di daerah perkotaan ini? Dia tahu tidak, ada sekian wali murid ngadu ke DPRD soal PPDB beberapa waktu lalu yang mampu diselesaikan YPN sebagai Wakil Ketua. Itu clear!,” sebutnya.
Maka dari itu, Ando menegaskan bahwa membangun OKU ini tidak boleh main-main. Apalagi oleh orang yang pernah mencoba, namun gagal.
Pemimpin OKU kedepan, lanjut dia, mesti mendapat legitimasi dari rakyat (mendapat kepercayaan dan dipilih rakyat secara langsung).
“Bukan pemimpin yang mendapat warisan mertua. Bukan pula rekomendasi ‘Paman’. Ingat, sudah sekitar 3 tahun junjungan Haikal ini pimpin OKU. Mulai sebagai Plh berlanjut ke Penjabat (Pj) Bupati, bahkan diperpanjang 2 bulan. Pertanyaannya, apa yang bisa dibanggakan di mata rakyat? Prestasinya apa? Yang ada OKU makin terpuruk. Artinya junjungan Haikal ini sudah mencoba, tapi gagal,” selorohnya.
Komentar