HARIANRAKYAT.CO.ID – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ogan Komering Ulu (OKU) melakukan pengukuhan dan pembekalan Korps Mubaligh Muhammadiyah Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2023-2027.
Pengukuhan diselenggarakan di pendopo rumah kabupaten OKU oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan dibuka oleh Pj Bupati OKU, H.Teddy Meilwansyah, S.STP, MM, M.Pd. Sabtu 18/11/2023.
Ketua PDM OKU Prof Gribaldi dalam sambutannya mengatakan, pengukuhan korps mubaligh Muhammadiyah ini tujuannya untuk menyatuhkan persepsi dalam melakukan dakwah dan untuk bersilaturahmi sesama mubaligh.
Nantinya para mubaligh Muhammadiyah akan diterjunkan ke 13 kecamatan yang ada di kabupaten OKU.
“Namun sebelum mereka terjun ke lapangan sudah tentu akan kita lakukan pembekalan terlebih dahulu kepada 50 mubaligh ini termasuk juga lima orang pengurus korps mubaligh yang sudah dikukuhkan ini,” ujar Gribaldi.
Pembekalan ini, sambung dia, gunanya agar para mubaligh ini tidak mudah menyalahkan pendapat orang dan tidak merasa paling benar.
“Sebab dalam berdakwah kita tidak boleh memandang dalam satu sudut saja atau satu posisi agar tidak terjadi kesalahpahamaman yang akan berdampak konflik. Sedangkan di OKU tidak pernah terjadi konflik di dalam berdakwah,” jelasnya.
Nantinya warga Muhammadiyah yang akan mengadakan pengajian sangat gampang.
“Karena nanti pengajian kita adakan sistem zonasi sesuai dengan kecamatan masing-masing dan kita juga mudah untuk memantau para mubaligh ini,” ucapnya.
Ketua PWM Sumatera Selatan H. Ridwan Hayatuddin SH MH yang diwakili oleh wakil ketua Dr Muhammad Zainuddin Nawi Lc MA berharap seluruh pengurus korps mubaligh yang sudah dikukuhkan ini dapat berkerja dengan baik.
Dan untuk para mubaligh nantinya dapat melakukan dakwah ke seluruh warga Muhammadiyah yang ada di kabupaten OKU ini.
Sementara itu Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd, menyambut baik kegiatan seperti ini.
Dengan adanya kepengurusan korps mubaligh Muhammadiyah ini tentunya akan bertambah para pendakwah di kabupaten OKU, sehingga kedepannya masyarakat dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang agama Islam khususnya.
“Kalau dulu sering menjadi perdebatan di masyarakat soal sholat subuh, sebab kalau Muhammadiyah tidak memakai qunut sedangkan yang lain memakai qunut, sekarang perdebatan itu tidak ada lagi karena masyarakat sudah mengerti dan memahami soal itu,” jelas Teddy.
Sekarang lanjut Teddy bagaimana kita bisa terus mengembangkan dakwah kepada masyarakat terutama di kalangan anak-anak muda.
“Agar kita bisa mendapatkan para anak-anak yang memahami agama dan menjadi mubaligh cerdas dan handal,” ucapnya. (Ril)
Komentar