oleh

OKU Butuh Pemimpin Bernyali, Bukan Bermental Birokrat !

Lalu kepemimpinan seperti apa yang diharapkan? Secara spesifik, dijelaskan Marratu, bahwa OKU membutuhkan pemimpin yang benar-benar visioner. Sosok yang mampu melakukan lompatan dan mau keluar dari zona nyamannya (out of the box). Dan tentu bukan bermental birokrat.

“Arti kata, bukan saya menolak pemimpin dari kalangan birokrat. Tapi pemimpin yang bermental birokrat,” tegasnya.

Karena birokrat itu menurutnya lagi, cenderung formalitas dan normatif. Jarang melakukan lompatan. Dan, rata-rata pemimpin yang mau keluar dari zona nyamannya-lah yang biasanya sukses membawa kemajuan.

Nah, ini biasanya dilakukan oleh rata-rata orang yang berjiwa entrepreneur (memiliki berbagai ide kreatif dan mampu berinovasi dalam menciptakan perubahan positif). Dan tentu saja, punya nyali!.

Baca Juga :  Desa Lubuk Batang Baru Bentuk Koperasi Merah Putih, Ini Pengurusnya..

“Pemimpin itu tidak hanya cukup pintar, tapi juga punya nyali. Artinya, dia berani berhadapan dengan sesuatu yang tidak populer,” cetusnya.

Kalau sedikit-sedikit ada kekhawatiran, sambung Marratu, itu agak sulit. Apalagi di tengah persaingan dan di tengah kondisi OKU yang sekarang. Dimana dari sisi pertumbuhan ekonominya, OKU ini terbilang luar biasa. Sektor swasta bertumbuh. Tapi tidak tegak lurus dengan pelayanan publik yang dirasakan masyarakat. Nah, itu problem!.

Komentar