
“Belajar dari yang dulu pernah senasib dengan Tirta Raja. Mereka bisa, kenapa kita tidak?,” ujar Bertho.
Adapun kerjasama dimaksud, dijelaskan Bertho, dalam bentuk standarisasi treatment terhadap pengelolaan air.
Baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinuitas air, penanganan kebocoran (non revenue water), pemeliharaan fasilitas produksi (pompa), sharing pengalaman penagihan piutang, dan lain-lain.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Musi, Andi Wijaya Adani, dalam pertemuan itu menyatakan kerjasama ini Insya Allah bermanfaat bagi kedua belah pihak.
“Ibarat pernikahan, ini tinggal ijab qabulnya saja,” seloroh Andi didampingi Corporate Secretary-nya.
Lalu bagaimana dengan pertemuan dengan Dirut SMBR?
Ternyata, ungkap Bertho, sesungguhnya banyak potensi kerjasama yang bisa dilakukan dengan SMBR untuk membangun OKU. Termasuk dalam meningkatkan pelayanan air bagi masyarakat.
“Selain kerjasama CSR, mungkin mereka juga bisa masuk sebagai mitra kerjasama dalam merevitalisasi fasilitas produksi dan perluasan jaringan pelayanan air Tirta Raja,” papar Bertho.
Komentar