oleh

OKU Butuh Pemimpin Baru: Saatnya Pemuda Ambil Peran

Agus Prasetia Wiranto – Diaspora Pemuda OKU, Akademisi Unissula Semarang.

KABUPATEN Ogan Komering Ulu (OKU) saat ini sedang berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, kita memiliki potensi sumber daya alam yang besar, masyarakat yang dinamis, serta posisi strategis di wilayah Sumatera Selatan.

Namun di sisi lain, kita juga menyaksikan bagaimana pemerintahan daerah kita dalam satu dekade terakhir—khususnya periode 2014–2025—diliputi krisis kepemimpinan, stagnasi pembangunan, dan lemahnya pelayanan publik.

Fakta menyedihkan bahwa OKU sudah terlalu lama dipimpin oleh pelaksana tugas (Plh/Plt) setelah wafatnya Bupati terpilih pada 2021.

Praktis, selama hampir satu periode penuh (2021–2025), OKU tidak memiliki pemimpin definitif yang lahir dari proses demokrasi langsung (Pilkada). Dampaknya sangat terasa: kebijakan berjalan setengah hati, pembangunan kehilangan arah, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menurun drastis.

Baca Juga :  EKONOMI DAN GEOPOLITIK: Studi Ekonomi Politik Indonesia Dampak Konflik Iran dan Israel

Kita sudah terlalu lama dipimpin oleh wajah-wajah lama yang terus mengulang pendekatan yang sama: birokratis, lambat, tidak adaptif, dan jauh dari aspirasi rakyat muda.

Komentar