Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU melalui Kabid Penataan dan Penaatan Lingkungan Febri Kuncoro, mengatakan bahwa kajian dan penelitian banjir OKU dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Jadi kita tunggu kajian BRIN,” kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi, menyebut bahwa berdasarkan data terdapat 45.208 jiwa warga OKU terdampak banjir.
“Jumlah rumah yang terendam air mencapai 10.816 unit dengan ketinggian 1-2 meter,” kata Januar.
Sementara menurut Teguh Wiyono Kasi Rehabilitasi dan Perlindungan Hutan KPH VI Bukit Nanti Martapura, terjadi perambahan cukup masif dalam kawasan HL Bukit Nanti.
Oleh karenanya, menurut dia, perlu dukungan DPRD dan Pemerintah Daerah serta semua stakeholder, karena permasalahan pendudukan kawasan hutan ini cukup komplek.
Selanjutnya, pimpinan DPRD OKU, Yudi Purna Nugraha meminta agar kajian banjir ini segera diselesaikan. Untuk kemudian dilakukan rapat kembali sehingga lebih jelas, apa yang terjadi. Dan solusi banjir akan lebih tepat sasaran.
Komentar