Sementara itu, salah satu bidan honorer yang meminta namanya dirahasiakan, membenarkan bahwa setiap bulan mereka dipungut iuran. Meski upah yang mereka terima terbilang kecil, yakni hanya Rp800 ribu per bulan, tetapi tidak membedakan nilai pungutan itu dengan Bidan yang sudah berstatus ASN.
“Setiap bulan kami iuran Rp20 ribu per orang. Jika kemudian ada informasi dana tersebut digunakan untuk membangun gedung, tentu kami hanya bisa mengikut saja. Meski sebenarnya, harapan kami gaji yang ada agar justru ditambah, sehingga cukup layak untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami,” jelasnya. (wwn)
Komentar