HARIANRAKYAT.CO.ID – Even tahunan Gebyar HPN/ PWI ke 77 dan Pekan Olahraga Seni Wartawan Daerah (Porseniwada) yang digelar di Kota Lubuk Linggau tahun ini, menjadi semacam charger atau pengisi daya bagi wartawan yang menjalani rutinitas kegiatan jurnalistiknya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan (Sumsel) Dr H Firdaus Komar, pada malam ramah tamah peringatan HUT ke 77 PWI/ HPN dan Porseniwada tahun 2023 di Hotel Dewinda Kota Lubuk Linggau, Kamis (3/8/23).
“Kenapa disebut gebyar HPN? Karena HPN sebenarnya diperingati tiap tanggal 9 Februari. Dan tahun ini secara nasional sudah digelar di Medan, Sumut. Dan kita di kota/ kabupaten menyesuaikan. Makanya disebut gebyar. Kalau ulang tahun, sudah terlalu jauh,” jelas Firkom, panggilan akrab H Firdaus Komar.
Oleh karenanya itu, seperti disinggung diatas, bahwa gebyar HPN yang sudah kali ketiga digelar PWI Sumsel ini menjadi penyemangat dan pelepas penat bagi insan pers di Bumi Sriwijaya berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya.
“Bahwa tugas kami melaksanakan fungsi pers sepanjang nafas jiwa dan hati kami, agar pers ini hidup di Indonesia. Dan gebyar ini menjadi charger bagi kami dari rutinitas sehari-hari,” jelasnya.
Selain itu, gebyar HPN/ PWI – Porseniwada, itu juga menjadi wadah silaturahmi antar wartawan dari berbagai daerah di Sumsel.
“Malam ramah tamah ini adalah rangkaian malam kebersamaan. Malam bahagia. Kita tatap muka dan ketemu wartawan dari berbagai daerah,” imbuhnya.
Tak lupa, mewakili jajaran pengurus PWI Sumsel, Firkom menyampaikan ucapan terima kepada Pemkot Lubuk Linggau yang telah memfasilitasi gebyar HPN/ PWI – Porseniwada tahun ini, sehingga dapat terlaksana.
“Nafasnya sama, yakni bagaimana meningkatkan kualitas jurnalistik dalam memberikan informasi ke publik. Semoga kita dapat bertemu lagi di acara-acara berikutnya,” demikian Firkom.
Sementara itu, Staf Ahli Walikota bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, H Hendri Hermani, menyampaikan ucapan selamat merayakan gebyar HUT HPN/ PWI dan Porseniwada.
“Ajang ini bukan soal menggapai juara. Terpenting kita berkumpul, ikat tali persaudaraan dalam wadah NKRI,” tutur dia.
Di kesempatan itu pula, Hendri mengenalkan program Ayo Ngelong Lubuk Linggau.
“Ayo Ngelong Lubuklinggau ini bertujuan membantu pelaku dan ekonomi kreatif yang ada,” ucapnya.
“Jadi peserta Porseniwada jangan pulang dahulu sebelum menikmati keindahan alam dan kuliner khas Lubuk Linggau,” pesannya. (Win)
Komentar