
Syahriddal sendiri mengaku orang Palembang. Dia dapat ‘job’ ini dari info yang diterimanya dari sesama sopir taksi online.
Nah, bagi Syahriddal, nilai yang ditawarkan kepadanya cukup masuk hitungan alias menggiurkan.
“Sehari kami dapat Rp200 ribu. Duit minyak Rp100 ribu. Makan ditanggung. Nah, kami minta DP dulu Rp3 juta. Karena takutnya diingkari. Dan DP-nya sudah dibayar, tinggal sisa Rp3 juta lagi,” ungkapnya.
Sehingga dengan angka itulah, dia rela berangkat ke OKU untuk mengambil job tersebut. Bahkan bersama empat temannya yang lain dia diinapkan di sebuah ruko di Jalan A Yani, wilayah Tanjung Baru Baturaja.
Alhasil, siang itu Kantor Kades Tanjung Baru ramai oleh warga yang datang. Tampak Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Ada panitia Pengawas Kelurahan/ Desa (PKD).
Terlihat pula perwakilan tim paslon nomor urut 1. Ada pula Korcam Baturaja Timur paslon nomor urut 2, H Darman Burhanan, yang lebih dulu datang ketimbang tim lainnya yang menyusul.
Di kesempatan, Darman menyatakan bahwa para pendata itu tidak masuk dalam struktur Korcam paslon nomor urut 2 wilayah Baturaja Timur.
Komentar