oleh

Pasca Aksi 11 April, Mahasiswa Sebut Pejabat OKU Apatis

“Agar pemerintah daerah dapat berbagi empati dengan apa yang masyarakat OKU rasakan,” ujarnya.

Novri juga mengatakan, ada salah satu tuntutan aksi yang sempat viral dan itu menyayat hati para pembacanya, yang bertuliskan Tuhunkan rege lenge, umak ku nak goreng pempek (turunkan harga minyak goreng, ibu saya mau goreng pempek.red)

Menurutnya, bahwa apa yang mahasiswa sampaikan adalah sinyal ketidakmampuan pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial sedangkan pemerintah Kabupaten OKU tidak memberikan jawaban terhadap aksi yang di gelar di simpang tiga ramayana tersebut.

“boro-boro memberikan apresiasi dan menjawab jeritan masyarakat dengan solusi, hadirnya Plh Bupati ini menunjukan betapa Kabupaten OKU ini krisis kepemimpinan, padalah Kabupaten ini menjadi titik sentrum pendidikan yang ada di OKU Raya namun ketika para kaum pelajar menyuarakan jeritan masyarakat tidak ada tanda-tanda hadirnya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita luhur mensejahterakan kehidupan bangsa,” pungkasnya. (Fiq)

Baca Juga :  Keren! Muda-mudi Ulu Ogan Lomba Masak Lemang, YPN Beri Dukungan

Komentar