Tak hanya itu, sambung Sukri, warga dikagetkan dengan suara dentuman keras akibat Ponton tanpa muatan tersebut yang menghantam setidaknya 3 tiang. Hal yang membuat warga geram, usai menabrak tiang Jembatan Kapal Ponton diduga mau melarikan diri ke arah Palembang.
“Semula warga marah dan geram karena kapal dan Ponton tersebut mau kabur ke arah Palembang. Setelah diredam pemerintah desa, barulah kapal Ponton diamankan warga,” ujarnya.

Belakangan, diketahui bahwa Ponton tersebut diduga milik PT Anugrah Wijaya (AW). Dijumpai di lokasi, pihak perwakilan PT AW, Surawan mengklaim kerusakan tiang jembatan memang sudah ada sebelum ditabrak. Menurutnya perkara tiang jembatan putus bukan semata-mata karena kesalahan masinis kapal Tunas Jaya Ponton.
“Kalau aku lihat, tiangnya memang sudah retak sebelum ditabrak Ponton. Bukan semata-mata kesalahan Masinis,” kata dia melakukan pembelaan di rumah Kepala Desa Soak Batok, Azim Romli.
Kepala Desa Soak Batok, Azim Romli meminta kepada PT AW untuk bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. Dia meminta pihak perusahaan mengembalikan kondisi tiang jembatan seperti semula. “Kami minta jembatan tersebut diperbaiki dan dikembalikan pada posisi semula segera dan secepat mungkin,” ujar Kepala Desa. (Adie)
Komentar