oleh

Al-Fakhriyah, Ponpes Yang Mengkombinasikan Gaya Moderenisasi dan Salafiyah

Pertama kali belajar mengajar, sambungnya, di ponpes Al-Fahriyah ini hanya memiliki empat ruangan.Terdiri dari satu ruangan kantor, satu ruangan kelas, dan dua ruangan lainnya untuk asrama putra dan putri.

“Jumlah santri waktu itu ada 30 santri dan itu mukim semua. Alhamdulillah di tahun keempat ini kita mau buka kampus 2 yang terletak di Desa Tanjung Baru, Insyaallah pada tanggal 18 juli nanti pembelajarannya sudah dimulai,” sambung Ustadz yang juga Aparatur Sipil Negara (ASN) itu.

Ustadz Zulfan Barron bersyukur sekarang santrinya sudah mencapai 200 santri yang mukim. Selain santri mukim ponpesnya juga ada program Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Tahfidz.

“TPA Tahfidz itu adalah anak-anak yang sekolahnya diluar tapi ngajinya disini. Nah itu kurang lebih ada 100 orang,” tutupnya. (Fiq)

Baca Juga :  Wartawan Diminta Hentikan Pemberitaan 'Suap' Oknum Caleg ke Oknum Bawaslu OKU Rp1,340 M

Komentar