oleh

Disyukuri, Tak Ada Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Tutup Akibat Pandemi

Sementara, pondok pesantren atau MBS Ahmad Dahlan itu sendiri baru berdiri di Agustus 2021 kemarin.

“Dulu sekolah umum. Sekarang berubah konsep menjadi boarding school. Memadukan antara pelajaran umum dengan pelajaran keagamaan. Artinya hampir sama dengan pesantren,” sebut dia.

Dia membeberkan bahwa sekolah ini sedang persiapan pengembangan di kawasan baru, lokasinya masih di sekitar Desa Tubohan, yang sempat dibuka oleh Ketua DPRD OKU. Luasnya, sekitar 4 – 5 hektar.

“Jadi, disini nanti untuk pondok putrinya. Dan di lokasi baru itu, untuk putranya,” tutup Marzuki.

Peletakan baru pertama pembangunan Masjid Haji Sobari oleh Ketua PWM Sumsel, Prof. Romli.

Sementara, Ketua DPRD OKU, H. Marjito Bachri, yang juga kader Muhammadiyah tulen, berharap kehadiran MBS Ahmad Dahlan di Tubohan, ini bisa mencetak kader-kader baru dengan karakter Muhammadiyah.

Baca Juga :  BKSDA: Itu Macan Dahan Bukan Harimau

Kehadiran sekolah ini juga, lanjut dia, bukan hanya untuk warga Muhammadiyah saja. Tapi untuk seluruh masyarakat di Kabupaten OKU. Khususnya masyarakat di Semidang Aji dan sekitarnya.

“Mudah-mudahan, kehadiran MBS Ahmad Dahlan dapat turut mencerdaskan kehidupan. Dan soal bantuan pemerintah daerah, kami (DPRD OKU,red) tidak akan memandang apakah itu Muhammadiyah apakah NU atau organisasi lain. Semua untuk rakyat,” demikian Marjito. (win)

Komentar