
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh anak-anak muda yang tidak punya pekerjaan di Ulu Ogan khususnya Desa Kelumpang untuk mencari uang yang halal dan tidak bergantung dengan orangtua?
Nah, melihat potensi alam khususnya Sungai yang mengalir dari hulu kampung dan belum dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata, mata mereka pun akhirnya terbuka.
Sehingga jatuhlah pilihan untuk menjual jasa melalui tour guide dengan memanfaatkan Sungai Ogan Kanan yang mengalir ke Desa Kelumpang.
“Airnya masih jernih dan pastinya tidak mengganggu kepentingan umum. Sebab kegiatan belanting ini dilakukan di hulu kampung,” terangnya.
Dari situlah, sambung Darul, mereka pun akhirnya sepakat. Kemudian berkomitmen dengan PGE Lumut Balai untuk mendirikan Belanting River Tubing itu.
“Alhamdulillah, sekarang sudah ada sekitar 45 orang yang bekerja sebagai kru belanting. Mereka berasal dari Desa Kelumpang. Termasuk desa sekitar. Seperti Desa Gunung Tiga, Ulak Lebar, Mendingin dan Belandang Kecamatan Ulu Ogan,” beber dia.
Darul pun sangat menyadari, tanpa bantuan PGE Lumut Balai, tentunya objek wisata Belanting River Tubing ini tidak akan berjalan.
Komentar