
Pengunjung-pengunjung itupun berasal dari berbagai daerah. Mulai dari lokal Sumsel, pulau Jawa. Bahkan ada yang dari Amerika, Finlandia hingga China.
“Bahkan ada yang sudah 10 kali datang untuk main ke Belanting ini,” ungkap pria yang berprofesi sebagai guru olahraga SD Negeri 128 OKU itu.
Dia pun bersyukur, kehadiran belanting juga mampu merubah image, yang kata orang luar Ulu ogan itu tidak aman.
“Ini kami bisa kami buktikan. Pengunjung juga telah banyak memuji,” imbuhnya.
Apa yang disampaikan Darul, bukan bualan. Saat penulis datang pun, disambut dengan ramah dan full senyum dari para kru.
“Seperti diulas di awal, bahwa kami ingin menciptakan lapangan kerja. Dan Alhamdulillah terbukti sekarang,” katanya.
Selain Belanting River Tubing, Darul dkk juga berinovasi dengan menciptakan Belanting Camping dan Belanting outbound.
Hadirnya inovasi-inovasi ini tentu berimbas pada geliat ekonomi di wilayah pedesaan itu. Dimana ibu-ibu yang punya keahlian memasak (kuliner), juga bermunculan.
“Sekarang muncul warung-warung yang menjual kuliner khas Ulu Ogan. Melayani pengunjung yang ingin makan siang ataupun makan malam bagi yang camping,” timpalnya.
Komentar