HARIANRAKYAT.CO.ID – Secara umum, penilaian positif warga pada kondisi politik nasional belum pulih sebagaimana sebelum Covid-19.
Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022: Opini Publik Nasional” yang dirilis secara online pada Minggu, 26 Desember 2021 di Jakarta.
Hasil survei yang disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menunjukkan warga yang menilai kondisi politik nasional baik atau sangat baik sekitar 35,3 persen.
Sementara yang menilai buruk atau sangat buruk 22 persen, dan ada 33 persen yang menilai sedang saja. Masih ada 9,6 persen yang tidak tahu atau tidak jawab.
Survei SMRC ini dilakukan pada 8-16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan melibatkan 2420 responden terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85%. Margin of error survei diperkirakan sebesar ± 2,2 % pada tingkat kepercayaan 95%.
“Temuan ini menunjukkan bahwa opini positif warga belum pulih dibanding sebelum Covid-19. Kondisi politik dinilai memburuk dalam dua tahun terakhir,” kata Deni.
Dari September 2019 ke Desember 2021, yang menilai kondisi politik baik atau sangat baik menurun dari 41 persen menjadi 35,3 persen. Sebaliknya yang menilai buruk atau sangat buruk naik dari 14,5 persen menjadi 22 persen.
Namun demikian, lanjut Deni, warga umumnya optimistis kondisi politik tahun depan akan lebih baik dari sekarang.
Ada 56,6 persen warga yang menilai kondisi politik nasional setahun ke depan akan baik akan sangat baik.
Angka ini jauh lebih besar dibanding dengan yang menilai akan buruk atau sangat buruk, 9,5 persen.
Ada 21,5 persen yang menilai akan sedang saja. Sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 12,4. (*/rel)
Komentar