Lalu terkait dengan tudingan yang menyebut ada uang damai sebesar Rp 100 juta untuk menutup informasi dugaan kasus-kasus yang mencuat itu? Nanang memberi reaksi yang sedikit agak terkejut.
“Bagaimana mungkin sejauh itu. Itu kan melibatkan banyak orang. Apakah saya punya uang 100 juta untuk itu? Besar uang itu. Ya.. bisa saja anggapan-anggapan itu dari mereka yang ingin membuat keributan,” cetusnya.
Bagaimana dengan uang mendata KK senilai 5200 per KK? Untuk masalah ini Nanang mengaku tidak tahu pasti.
“Mereka rapat antar mereka itulah di kantor KB. Saya bahkan tidak hadir waktu itu. Mereka mengeluhkan tidak adanya biaya untuk administrasi, terus uang transport. Dan itu memang tidak tersedia. Untuk nenutupi biaya itu, mungkin mereka sepakat sumbangan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa beredar surat kaleng yang sengaja disampaikan ke awak media melalui jasa perusahaan kurir.
Surat tersebut dikirim ke tiga alamat kantor media di OKU. Salah satunya diterima redaksi harianrakyat.co.id di Baturaja, pada Rabu (6/12/23).
Komentar