Meski muda, tapi dia bukan lagi seorang ‘bocah’. Dia bukan tipikal orang ‘berkuping tipis’. Tidak gampang dengan hasutan. Apalagi menelan mentah-mentah rayuan. Namun bukan berarti tidak menerima masukan, termasuk kritikan.
Ia berbeda dengan kebanyakan orang-orang seusianya. Bahkan sangat berbeda dengan cara berpikir saya sewaktu di usianya, hingga saya menginjak usia kepala empat ini.
Hobinya berdiskusi dan berkebun. Jika penat dari urusan politik dan masyarakat, yang ia lakukan adalah melipir ke kebun. Bukan ke karaoke atau hiburan malam lainnya, apalagi nyentuh narkoba.
Hal-hal negatif macam itu sangat jauh dari kebiasaan seorang Yudi Purna Nugraha.
Di usianya yang ke 31 tahun ini, saya lihat ia sudah matang berfikir, menganalisa dan bertindak. Mengedepankan pertimbangan-pertimbangan realistis. Dan terpenting tidak egosentris.
“Usia itu hanya numerik. Kalau bukan numerik, tentu saya tidak akan bisa bergaul dengan orang lebih tua dengan berbagai macam latar belakang berbeda,” ucap Yudi dalam wawancara di channel youtube saya pada pertengahan 2021 lalu.
Komentar